Profesi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh orang-orang yang menginginkan suatu upah atau imbalan untuk memenuhi
seluruh kebutuhakn hidupnya. Sebenarnya profesi merupakan kata serapan dari sebuah
kata dalam bahasa inggris yaitu Profess, yang bermakna janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memilik asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang pofesi tertentu
Profesi
adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi. Keterampilan yang
mendasar pada pengetahuan teoritis. Profesional diasumsikan mempunyai
pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar
pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan pada praktik.
2.
Asosiasi profesi.
Profesi biasanya memiliki badan yang di organisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status anggotanya. Organisasi profesi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggota.
3.
Pendidikan yang
ekstensif. Profesi yang prostisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggai.
4.
Ujian kompetensi.
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus
dati tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
5.
Pelatihan
institutional. Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan instutional dimana calom profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
profesional juga dipersyaratkan.
- Lisensi Profesi
menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka
yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
- Otonomi
kerja.
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka
agar terhindar adanya intervensi dari luar.
- Kode
etik.
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
- Mengatur
diri.
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
- Layanan
publik dan altruisme. Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
- Status
dan imbalan yang tinggi. Profesi yang paling sukses akan
meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para
anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan
yang mereka berikan bagi masyarakat.
Dalam setiap kampus yang memiliki
banyak jurusan pasti mempunyai karakteristik dan spesifikasi dalam cara
mengajar. Pembahasan ini khusus membahas tentang jurusan teknik industri. Teknik Industri merupakan suatu disiplin ilmu gabungan dari
ilmu keteknikan dan ilmu manajemen yang mempelajari tentang perancangan,
penginstalan, dan perbaikan serta pengembangan suatu sistem yang integral yang
terdiri dari manusia, material, peralatan, energi, dan informasi agar tercapai
prosedur operasi/kerja sistem yang efektif dan efisien. Jadi dapat dikatakan
pula Teknik Industri merupakan ilmu yang menjembatani antara ilmu keteknikan
dan ilmu sosial.
Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu
matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system
pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang
fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis
keteknikan.
Meskipun merupakan gabungan dari beberapa
disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu
proses perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah
sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat
terbang, atau yang lain. Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke
dalam tiga bidang keahlian, yaitu :
1. Sistem
Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk
peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia,
mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan,
perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan
menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
2. Bidang
keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah
persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi
seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di
lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah
beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.
3. Bidang
keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan
Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja,
bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi
dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
Prospek seorang lulusan teknik industri sangatlah luas.
Beberapa bidang yang bisa dimasuki oleh lulusan teknik industri adalah sebagai
berikut:
1. Bidang produksi/
operasi dan penjaminan mutu
2. Bidang
teknologi informasi
3. Bidang
pemasaran/manajemen bisnis
4. Bidang
industri manufaktur
5. Bidang
konsultasi manajemen
6. Bidang
manajemen sumber daya manusia
7. Bidang
pendidikan (dosen/peneliti)
Deksripsi kerja teknik industri yang lainnya adalah
memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif hingga
mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence).
Ini mencakup (walaupun tidak terbatas pada):
- evaluasi
standard waktu kerja: Berapa waktu sesungguhnya dalam
mengerjakan suatu urutan pekerjaan yang normal, dengan menyeimbangkan
antara kemampuan manusia normal dg tuntutan organisasi.
- merancang
bagaimana cara kerja manual terbaik: bagaimana
memastikan sebuah desain kerja dapat mengoptimalkan kemampuan manusia dan
hukum alam – memanfaatkan gravitasi misalnya.
- merancang dan
memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja: Bagaimana
susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau
proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga
memakan waktu yang berharga. Facility Layout and Plant Designer
- penyusunan
jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas
produksi serta bagaimana menyimpannya: untuk
memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya anda harus
memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia
ketika produksi dilakukan. Jangan seperti masak di dapur untuk nasi
goreng, ketika sudah mulai ternyata nasinya nggak cukup (atau masih dalam
bentuk beras) – PPIC Officer/Manager – PPIC: Production Planing
and Inventory Control.
- menjaga tingkat
operasi dari setiap sumber daya (mesin,
peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan:
(Maintenance Officer/Manager)
- menjamin mutu
produk yang berasal dari mutu proses yang baik: (QA
(Quality Assurance) Officer/Director)
Hal-hal diatas menjadi sebuah pekerjaan, yang
hampir dapat dikatakan rutin, harus dilakukan dengan kecepatan perubahan produk
yang saat ini terjadi. Dulu untuk merubah sebuah produk kita membutuhkan waktu
3-5 tahun, sekarang untuk produk-produk tertentu yang sarat dengan teknologi
(HP/Mobile Phone), kita perlu mengubahnya dalam hitungan 1-2 tahun bahkan
bulanan. Bayangkan anda harus memproduksi ribuan dan jutaan produk yang lama
tetapi sudah mulai memproduksi ribuan produk baru dalam sebuah fasilitas
produksi. Toyota terkenal dengan kemampuannya untuk memproduksi beberapa produk
sekaligus dalam satu fasilitas. Artinya mobil kijang, corolla, dan lainnya,
dirancang sedemikian rupa untuk menggunakan fasilitas yang sama.
Melebar ke Jasa. Tetapi seiring dengan kebutuhan akan hal yang sama
terhadap efisiensi dan efektivitas dibidang industri lainnya, termasuk industri
jasa, maka semakin berkembang pulalah ruang lingkup kerja Teknik Industri. Saat
ini dari penelusuran yang dilakukan kepada para lulusan TI-UI, diketahui mereka
lebih banyak bekerja di sektor jasa dibandingkan manufaktur. Hal ini
diakibatkan memang kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas ternyata tidak
hanya dituntut di industri manufaktur, tetapi juga industri jasa.
Jabatan yang sering diambil menyangkut QA (Quality
Assurance), Business
Excellence Team, Standard and Procedure Development Officers, dan
Pemasaran, Operations Officer hingga Directors – (Kata Operations menggantikan kata Productions karena dalam dunia jasa
memproduksi jasa merupakan sebuah konsep operasi). Mereka terserap di
perbankan, stasiun televisi, telekomunikasi, teknologi informasi, pemerintahan,
konsultan, asuransi, energi, rumah sakit, pendidikan dan sebagainya.
Kembali, kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas
sebenarnya ada disemua sektor industri. Kata industri bahkan diletakkan untuk
menjelaskan industri pendidikan, industri pariwisata dan industri
telekomunikasi. Tergantung dari para alumni teknik industri untuk
mendefinisikan dan menterjemahkan kemampuan mereka untuk bekerja multisistem,
multifungsi dan multipendekatan terhadap sektor-sektor industri baru. Saya
sudah mengimplementasikan pendekatan dan ilmu teknik industri di bidang pemerintahan
(yang paling sering dituding tidak efisien dan efektif) dan rumah sakit. Di
negara referensi Teknik Industri, Amerika, melalui lembaga profesi Institute of
Industrial Engineers – www.iienet.org, terlihat bahwa alumni TI disana dibagi menjadi beberapa
perkumpulan mencakup perkumpulan sistem kesehatan (SHS – Society of Health
Systems), SEMS (Society of Engineering and Management Science), Engineering Economy,Quality
and Reliability Management, Operations
Excellence dan
lainnya.
Meskipun tidak bisa disama
ratakan, nmun pada dasarnya ada beberapa fungsi perusahaan yang ditunjukkan
dalam struktur organisasi perusahaan yang harus ada. Mengingat posisi tersebut
memiliku peran penting dalam proses berjalannya sebuah organisasi perusahaan.
Salah satu gambaran struktur organisasi perusahaan diantaranya adalah sebagai
berikut
1. General Manager
Dalam sebuah perusahaan tugas dari
general manajer adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seorang general manajer
memiliki tanggung jawab pada keseluruhan sistem yang berjalan dalah sebuah
perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya general manager akan dibantu oleh
beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi.
2 Direktur / Division
Tugasnya adlah memimpin bagian
khusus dalam perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan
laporan kepada general manajer. Setiap bagian tidak memiliki garis komando
lintas divisi. Sehingga hanya bisa mengambil kebijakan pada masing-masing
divisi. Seperti pada divisi marketing, tidak bisa memberikan intervensi kepada
divisi keuangan. Yang bisa dilakukan adlah memberikan informasi dan memasukkan
yang dibutuhkan pada bagian lain.
3.
General Affair
Merupakan bagian divisi yang
bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang
aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil
dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra
kesehatan dengan perusahaan.
4.
Personalia Departement
Divisi ini memiliki tugas untuk
menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa
perkerutan, penggantian jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian
kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.
5.
Accounting Departement
Merupakan departemen yang bertugas
untuk mencatata serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga
bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain,
guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya dibidang keuangan,
termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.
6.
Purchasing Departement
Divisi ini biasanya dimiliki oleh
perusahaan manufaktur. Tugasnya adlah membeli bahan baku produksi. Selain itu
divisi ini juga bertugas menjalin
kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guna menjamin kelangsungan proses
produksi perusahaan.
7.
Marketing Departement
Divisi marketing merupakan divisi
ujung tombak perusahaan. Sebab tugas divisi ini adlah memasarkan semua produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bisa laku dipasaran.
8.
R & D Deverlopment
Fungsi dari divisi ini adalah
melakukan penelitian serta pengembangan Penelitian yang dilakukan menyangkut
semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Seperti melakukan penelitian mengenai produk apa yang pada saat ini
dibutuhkan oleh masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai perusahaan.
Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk ,menciptakan sebuah sistem
baru yang lebih baik bagi proses yang ada di perusahaan.
9.
Quality Assurance
Departemen
Di perusahaan manufaktur divisi
ini bertuga untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sebelum
dipasarkan ke tengah masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar akan dipisahkan
untuk kemudian dikelompokkan ke dalam golongan produk gagal. Diperusahaan jasa,
seperti bank tugas dari divisi ini adalah melakukan pengawasan atas sistem yang
dijalankan dalam proses pelayanan pada nasabah. Dengan demikian semua nasabah
bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan
tersebut.
10. Maintenance Departement
Divisi ini biasanya disiapkan bagi
perusahaan manufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri.
Sementara bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabugan dengan
perusahaan lain secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi
ini bertugas memelihata perangkat yang terkait proses operasional perusahaan.
Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga
perangka komputer. Oleh karenanya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung
kantornya masih dalam status sewa.
11. Public Relation Departement
Fungsi dari divisi ini adlah menjadi perwajahan perusahaan
dan penciptaan citra perusahaan. Khusus dilakukan dengan menjalin kerjasama
dengan pihak eksternal perusahaan yang terkai dengan operasional perusahaan. Salah
satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila
terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
Contoh dari Struktur organisasi
pada suatu perusahaan,
Sumber referensi :
[5] http://www.anneahira.com/struktur-organisasi-perusahaan.htm