Halaman

Rabu, 31 Oktober 2012

"Aku Harus Terus Berusaha"


Cerita ini akan bercerita tentang kisah seorang anak yang berusaha kerja keras, untuk membantu kedua orang tuanya. Namanya Bayu, dia baru kelas 5 SD (Sekolah Dasar), dan umurnya pun belum genap 17 tahun (umurnya sekitar 11 tahun). Penampilannya sangat biasa, tetapi semangatnya untuk sekolah dan bekerja sangat besar. Kedua orang tuannya merupakan seorang tuna wisma. Tetapi ibunya telah membuka sebuah toko kecil-kecilan di rumahnya. Saya secara tidak sengaja bertemu dengannya saat pelaksanaan pemotongan di hari raya Idul Adha lalu. Secara tidak sengaja pula saya mewawancarainya tentang 5W+1H (What, Where, When, Why, Who + How).
Banyak hal-hal yang tidak seperti anak-anak lakukan, apa sebenernya yang dia lakukan. Bayu sejak kelas 4 telah menjual korang dan menjadi ojek paying dadakan di sekitar stasiun. Alasan yang diutarakan anak ini melakukan hal itu adalah hanya ingin membantu orang tua dan ingin mengisi waktu luang selepas sekolah. Lokasi operasi bayu adalah di sekitar kampus Universitas Indonesia dan Stasiun Pondok Cina. Setiap harinya dia melakukan hal ini selepas sekolah. Selesai sekolah dia selesai jam 1 siang, habis itu dia langsung bersiap dari rumah untuk berjualan Koran hingga jam 5 sore (atau bahkan hingga malam jika korang tidak laku terjual semua). Hal ini tidak menjadi kekecewaan baginya apabila Koran yang dijualnya tidak laku. Bayu telah memahami tentang rezeki, bahwa apabila korannya tidak laku maka dia hanya berucap “Alhamdulillah, mungkin belom rezeki untuk hari ini” begitu dia berucap. Orang yang menginspirasi semangat juangnya adalah kedua orang tua dan sosok Chairul Tanjung. Bapak Chairul Tanjung menjadi sosok inspirasi baginya karena menurut bayu bapak Chairul Tanjung dlu juga saat masih kecil bernasib sama sepertinya, jadi dia yakin bahwa ketika sudah besar nanti bisa seperti bapak Chairul Tanjung. Oleh karena itu dia tetap bersemangat hingga sekarang. Ketika ditanya bagaimana mengatur waktu belajar dengann jualan, dia hanya menjawab “klo belajar kan malem atau malah saat jualan Koran aku bisa baca-baca Koran, kan lumayan bsa nambah ilmu” begitu katanya.
`Begitulah perjuangan seorang anak yang sungguh luar biasa, pertemuannya saya dengannya benar-benar tidak disengaja, dan saya sunggu terinspirasi oleh semangat dan kerja kerasnya. Semoga tulisan ini juga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua, dan kita semua dapat menghargai hidup kita dan yang penting harus lebih meningkatkan bakti kita ke kedua orang tua kita.


Senin, 29 Oktober 2012

Wirausaha (Definisi dan ciri-ciri)


Zaman sekarang setiap orang pasti sudah tidak asing lagi dengan kata kewirausahaan atau yang lebih keren sering di sebut dengan entrepreneur. Bukan hanya masyarakat umum yang sedang gemar melakukan aktivitas ini, tetapi Pemerintah Indonesia pun sudah mencanangkan untuk setiap mahasiswa yang sudah lulus dapat membuka lapangan pekerjaan dengan wirausaha ini. Pemerintah mencanangkan program ini dengan UKM (Usaha Kecil menengah) yang ternyata program ini berkembang pesat dalam mengurangi tingkat pengangguran dari tahun ke tahun. Tetapi apakah kalian tahu apa arti kewirausahaan ini sendiri ? sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita
            Banyak ahli-ahli ekonomi yang mendefinisikan tentang kewirausahaan ini, berikut ini adalah beberapa ucapan yang dicatat oleh para ahli. Menurut Achmad Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.Selanjutnya menurut Drucker (1959) kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). Sedangkan yang terakhir menurut keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, mendefinisikan kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta meneraptkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sebetulnya masih banyak lagi pendapat-pendapat menurut para ahli mengenai arti kewirausahaan sendiri, mungkin teman-teman bisa mencarinya sendiri dengan membawa atau browsing. Jika menurut saya kewirausahaan adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan dengan cara melakukan suatu perdagangan (perniagaan) barang ataupun jasa untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. Kewirausahaan ini merupakan salah satu pekerjaan yang dikerjakan oleh para Sahabat Rasulullah SAW, seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bi Auf dan banyak lagi, bahkan Rasulullah SAW pun adalah seorang wirausaha sebelum diangkat menjadi seorang Rasul oleh Tuhannya.
            Selanjutnya kita akan membahas tentang cirri-ciri atau kategori seseorang dikatan menjadi seorang entrepreneur (wirausaha). Ciri-ciri seorang jiwa wirausaha adalah dia memiliki sikap percaya diri, berorientasi dengan tugas dan hasil, seorang pengambil resiko, memiliki jiwa kepemimpinan, menjunjung tinggi orisinilitas, memiliki pandangan kedepan (visioaner) dan jujur serta tekun dalam menjalankan usahannya. Kedelapan sikap ini mutlak harus dimiliki oleh seorang wirausaha, walaupun setiap sikap memiliki kadar yang berbeda-beda dalam diri seseorang. Menurut pendapat M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) cirri-ciri wirausaha dikemukakan dalam delapan karakteristik yang meliputi, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukan, lebih memiliki resiko yang mederat, percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil, selalu menghendaki umpan balik yang segera, berorientasi ke masa depan, perspektif dan berwawasan jauh ke depan, memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik, dan selalu menilai prestasi dengan uang.

Link Referensi :
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/karakteristik-wirausaha.html